“Sudah besar mau jadi apa Lif?”
“Mau jadi dokter, buat nyembuhin Ibu!”
Anak kecil itu menangis sesegukan di depan makam Neneknya, mengingat kembali percakapannya dengan sang nenek untuk terakhir kali. Senyum dan raut wajah neneknya masih ia simpan rapi diingatan. Sementara Ibunya terdiam di hadapan, menatap pada makam yang mestinya ia juga tangisi. Air matanya sudah kering, wanita berparas mungil itu hanya diam terheran melihat kenyataan yang ia hadapi.
Athaya nama Ibunya, menjadi bisu sejak trauma pelecehan seksual yang ia alami saat sepuluh tahun yang lalu. Dan kini anaknya, Alif tersudut lemah. Anak lelaki yang baru berusia sembilan tahun itu harus ikhlas melepas kepergian Nenek yang selama ini membanting tulang menghidupi dirinya juga ibunya yang bisu.
Ada sebuah kisah yang bahkan, sama indahnya dengan kisah MDS Rhandra dan Halimah. Sebuah kisah percintaan yang non-natural. Mengapa dikatakan seperti itu?
Bagaimana mungkin seorang lelaki hidup dengan wanita yang memiliki mental seperti anak SD. Hidup berdampingan layaknya wanita dan lelaki dewasa. Rasanya ganjil bagi Lingga untuk mengedepankan hasrat. Entah sampai kapan dirinya mampu bergandengan tangan degan Athaya. Gadis yang ketika ia sentuh pun meronta-ronta ketakutan akibat trauma pemerkosaan yang pernah ia alami sepuluh tahun lalu.
Hingga perlahan hati menjadi lelah, dan ketika harap itu hampir habis apakah cinta masih terbendung?
Kisah percintaan Lingga dan Thaya akan habis dibahas di Novel Alif. Penulis tak sekedar mengedepankan kisah percintaan biasa. Namun, lebih mengangkat sebuah kisah inspiratif bahwa penderita kelainan saraf pusat seperti Athaya Winangun mampu hidup bertahan untuk mencinta.
Kesetiaan juga kesabaran begitu hebat dipertaruhkan oleh lelaki bernama Lingga.
Apa yang menyebabkan Lingga akhirnya memutuskan untuk menikahi gadis yang bahkan tak paham apa arti menikah.
Dan sanggupkah Lingga bertahan akan keadaan sikap Thaya juga sakitnya yang konon tak ada obatnya. Semua akan dibahas secara detail dari segi ilmu kedokteran oleh penulis. Dan tentunya akan lebih menarik karena dikemas secara apik dengan alur yang menegangkan, menyedihkan dan menyenangkan.
Novel yang bagi penulis, kadar bapernya setara dengan novel Menikah dengan Setan. Jika Halimah akhirnya memilih setia dengan lelaki ODHA karena alasan cinta. Lalu apakah Lingga setia dengan Athaya penderita kelainan saraf pusat karena alasan cinta? Dendam? Atau penyesalan?
Reviews
There are no reviews yet.